Sejak Kapan Negeri ini Diidentikkan dengan Hindu-Budha dan Nusantara?

Almas Alfaqih
2 min readAug 3, 2023

Aku mau sharing tentang apa yang barusan aku baca 👇

Jadi, Nativisasi itu adalah upaya kaum penjajah (Eropa) untuk mengembalikan masyarakat suatu bangsa kepada budaya lokalnya, dengan menghidupkan kembali budaya dan kejayaan peradaban pra-Islam yang notabene paganisme.

Islam digambarkan sebagai "pendatang asing" meskipun Islam sudah berabad-abad menyatu dengan masyarakat setempat dan memberi kontribusi besar bagi kemajuan peradaban bangsa tersebut.

Tujuannya apa?

Para penjajah menggunakan Nativisasi ini sebagai cara untuk meredam perlawanan sekaligus menghancurkan keyakinan dan kebanggaan umat Islam terhadap Islam itu sendiri.

Di Mesir, nativisasi juga dilakukan oleh Prancis dengan menggali sisa-sisa kejayaan Fir'aun (Mesir Kuno) dan memopulerkannya kembali kepada masyarakat.

Di India, Inggris menginvestigasi kejayaan kerajaan-kerajaan India sebelum era Islam dan menggambarkan bahwa Islam Arab telah melakukan penjajahan atas bangsa India. Sehingga masyarakat terhasut untuk melakukan perlawanan terhadap Kesultanan Mughal.

Begitu juga di Jawa, digagaslah proyek penggalian jejak arkeologi seperti candi-candi di Jawa, khususnya di Jawa Tengah.

Padahal, candi-candi seperti Borobudur dan Prambanan sudah terkubur dan nyaris hancur oleh abu vulkanik meletusnya Gunung Merapi.

Jadi di era Islam, candi-candi tersebut sejatinya sudah 'hilang' dan masyarakat tidak ada lagi yang peduli.

Setelah berhasilnya penggalian, dimunculkanlah narasi-narasi terkait kejayaan kerajaan Hindu-Buddha di era sebelum Islam, dan dimulailah strategi Nativisasi yang dilakukan oleh para penjajah.

Pasca kemerdekaan, melalui para intelektual hasil didikan Barat, Nativisasi dimunculkan kembali dan menjadi kurikulum pendidikan kita.

Hingga kita pun merasa, bahwa kaum muslimin di negeri ini sangatlah kuno, terbelakang, dan tidak membawa kejayaan.

“Di setiap negara yang kami masuki, kami gali tanahnya untuk membongkar peradaban-peradaban sebelum Islam. Tujuan kami bukanlah untuk mengembalikan umat islam kepada akidah-akidah sebelum Islam. Tapi cukuplah bagi kami membuat mereka terombang-ambing antara memilih Islam atau peradaban-peradaban lama tersebut.”

~ Theodore Cuyler Young, Near Eastern: Culture and Society

----------

Sumber: IG Post @komunitasliterasiislam

--

--

No responses yet